MARITO SUKSES

Rabu, 15 Februari 2012

PENGELOLAAN KELAS



A.    Pentingnya Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas adalah inti dari suatu organisasi yang efektif. Seorang manajer yang efektif adalah seorang yang mengoordinasi dan menyusun kegiatan untuk menentukan tujuan dan sasaran khusus.
1.      Definisi Pengelolaan Kelas
Berdasarkan penelitian Edmund, emmer, dan Carolyn Evertsoon (1981), pengeloaan kelas di definisikan sebagai berikut :
a.       Tingkah laku guru yang dapat menghasilkan prestasi siswa yang tinggi karena keterlibatan siswa di kelas.
b.      Tingkah laku siswa yang tidak banyak mengganggu kegiatan guru dan siswa lain.
c.       Menggunakan waktu belajar yang efisien.
Definisi ini mempunyai tiga komponen yang jelas yang mencakup pokok-pokok penting yang sesuai dengan nomor a, b dan c.
1)      keterlibatan siswa secara aktif
2)      Sedikit gangguan
3)      Penggunaan waktu belajar yang efisien.

2.      Perspektif Pengelolaan Kelas.
a.       Perspektif sejarah
Sifat-sifat seorang guru dapat mempengaruhi tingkah laku siswa secara positif maupun negetif. Berikut adalah sifat-sifat guru yang diharapkan siswa :
1)      sikap tenang
2)      teguh dan tegas
3)      rajin dan kuat
4)      gembira
5)      simpati
6)      hangat
7)      waspada
8)      terbuka dan adil
9)      sikap terhadap kesalahan aturan, sistem dan kerapihan kompeten kesarjanaan

Sifat-sifat guru yang tidak diharapkan siswa :
1)      Tidak cukup bekerjasama dengan siswa
2)      Tidak tegas pada waktu memulai
3)      Tidak mempunyai sistem perencanaan untuk mengubah kegiatan mengajar
4)      Memberikan pengarahan dan perintah yang tidak perlu
5)      Ancaman
6)      Cacian, penggunaan sindiran tajam
7)      Memberikan pekerjaan rumah sebagai hukuman
8)      Menghukum satu kelompok karena membela seorang individu

b.      Perspektif Psikologi
Reinforcement. B.F. Skinner (1957) menggambarkan tingkah laku manusia sebagai hasil dari lingkungan. Jika lingkungan dapat dikontrol melalui reinforcement, maka tingkah laku manusia dapat dibentuk atau diubah. Siswa memperlihatkan bermacam-macam tingkah laku di kelas.

c.       Menetapkan Aturan.
Seorang guru yang efektif menetapkan beberapa aturan-aturan pokok dan prosedur yang dibutuhkan untuk kelas supaya berfungsi efektif. Aturan yang ditetapkan guru harus dinyatakan secara positif.

d.      Konsukuen
Guru mempunyai keterbatasan-keterbatasan dalam memberikan beberapa konsekuen untuk tingkah laku siswa yang tidak tepat. Konsekuen yang paling umum untuk tingkah laku siswa yang tidak tepat meliputi penggunaan teguran secara verbal, menambah pekerjaan rumah, penahanan untuk beberapa waktu, atau hukuman badaniyah.

e.       Penguatan
Ujian guru kepada siswa yang melakukan tugasnya dengan baik kelihatannya sederhana, tetapi hasilnya sangat efektif selanjutnya siswa diberikan sebuah hadiah atau reward.

3.      Komunikasi
Tugas guru adalah menciptakan suasana kelas yang kondusif untuk mengajar dan belajar. Suasana diciptakan oleh guru dan siswa, tetapi guru mempunyai tanggungjawab dan mengoorganisasi pekerjaan siswa, mengatur waktu seefisien mungkin, dan mengatur jalannyan interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa.
a.       Harapan-harapan
1)      Tujuan
2)      Respek
3)      Ketertiban
4)      Keterbukaan
5)      Rasa aman

b.      Komunikasi Nonverbal
c.       Pengaturan Nonverbal
d.      Kedekatan fisik
e.       Kontak mata
f.       Sikap diam

B.     Memusatkan Perhatian pada Tingkah Laku Positif
Untuk memperkuat tingkah laku adalah dengan memperkuat seperti memberikan hadiah, memuji-apakah tingkah laku mengeja kata dengan benar. Guru sering menggunakan pujian untuk tujuan lain, bukan untuk penguatan. Ahli psikologi menyarankan bahwa penekanan pujian seharusnya pada belajar untuk kepentingan diri sendiri, bukan belajar untuk menyenangkan guru atau orang tua.

C.    Masalah Waktu dalam Pengajaran
1.      Waktu untuk Mengerjakan Tugas
a.       Smoothness adalah urutan pelajaran yang baik dan mencoba menghindari loncatan-loncatan dari satu topik ke topik lain, atau dari pelajaran satu ke pelajaran lain.
b.      Transitions adalah mengatur dari satu aktifitas ke aktifitas lain seperti dari mata pelajaran satu ke mata pelajaran lain atau dari satu pelajaran ke jam istirahat.

D.    Peraturan dan Tingkah Laku di Dalam Kelas
1.      Mengembangkan sistem pengelolaan kelas yang efektif
2.      Rencana sebelum dimulai ajaran baru
a.       Menentukan tingkah laku siswa yang diharapkan
b.      Menerapkan harapan-harapan ke dalam prosedur dan aturan-aturan
c.       Mengidentifikasi konsekuen-konsekuen
3.      Kegiatan pada tahun ajaran baru
4.      Mempertahankan sistem pengelolaan kelas yang efektif sepanjang tahun.

E.     Kedisiplinan
Ada beberapa langkah untuk membantu mengembangkan disiplin yang baik di kelas. Pertama adalah perencanaan. Ini meliputi membuat aturan dan prosedur, dan menentukan konsekuen untuk aturan yang di langgar. Langkah kedua adalah mengajar siswa bagaimana mengikuti aturan. Penggunaan waktu yang efisien dan kegiatan pengajaran yang diatur secara hati-hati akan mengurangi sebagian besar masalah tingkah laku, termasuk tingkah laku yang lebih serius.
1.      Kepemimpinan dalam kelas.
2.      Struktur dan kebebasan.
3.      Mengatur tingkah laku yang tidak tepat.
a.       Pencegahan.
b.      Isyarat nonverbal.
c.       Pujian yang tidak cocok.
d.      Membetulkan tingkah laku dan pujian pada siswa lain.
e.       Memperingatkan secara lisan
f.       Mengigatkan berulang-ulang
g.      Menerapkan Konsekuen
h.      Reinforcement negative
i.        Berlatih positif

F.     Program Khusus untuk Pengelolaan Kelas
1.      Tanggung jawab kelompok
2.      Program Token Reinforcement
3.      Program Kontrak

G.    Mengidentifikasi Masalah-Masalah di Kelas
1.      Identifikasi Masalah
2.      Cara Penyelesaian

0 komentar:

Posting Komentar