MARITO SUKSES

Kamis, 16 Februari 2012

MOTIVASI

 
A.    Arti dan Pentingnya Motivasi
Motivasi adalah salah satu prasyarat yang amat penting dalam belajar. Dalam kata latin, kata mtivum menunjukkan pada alasan tertentu mengapa sesuatu itu bergerak. Kata bahasa Inggris Motivation berasal dari kata motivum. Istilah motivasi mempunyai arti sedikit bagi motivasi itu sendiri. Motivasi mempunyai intensitas dan arah (direction). Sebenarnya, intensitas dan arah sering sulit dipisahkan. Intensitas dari motivasi yang digunakan untuk satu kegiatan mungkin tergantung pada besarnya intensitas itu daripada besarnya direction.

B.     Teori-Teori Motivasi
1.      Motivasi dan Penguat
2.      Hadiah dan Penguat
3.      Cognitive Dissonance
Salah satu teori psikologi yang menerangkan tentang tingkah laku seseoarang dengan memberi alasan untuk menunjukan bahwa dirinya positif adalah teori cognitive dissonance. Teori ini berpegang bahwa orang akan marah atau tidak senang jika nilai kepercayaannya ditentang oleh tingkah laku yang secara psikologis tidak konsisten. Untuk mengetahui ketidaksenangannya ini mereka mengubah tangkah lakunya atau kepercayaannya atau mereka membenarkan tingkah lakunya dengan memberi alasan yang kara-kira masuk akal.
4.      Teori Atribusi (Attribution Theori)
a.       Tujuan Teori Atribusi
Teori atribusi mencari penjelasan dan mencoba untuk mengerti mengapa seseorang memberikan alasan-alasan yang demikian itu, terutama jika seseorang mengalami kegagalan atau kesuksesan.
Teori atribusi menyebutkan ada empat penjelasan sukses dan gagal, dalam prestasi yaitu:
1)      Kemampuan.
2)      Usaha.
3)      Tugas yang sulit.
4)      Keberuntungan atau nasib.
b.      Pentingnya Teori Atribusi untuk Pendidikan
Teori atribusi penting dalam pengertian bagaimana siswa-siswi menginterprestasi dan menggunakan umpan balik atas prestasi akademi mereka, dan menyarankan pada guru-guru bagaimana mereka harus memberikan umpan balik yang dapat menimbulkan motivasi yang sangat besar bagi siswa.

5.      Covigton’s Theory Of Self-Worth
Teori self-worth (menghargai dirinya sendiri) adalah salah satu teori motivasi berprestasi. Teori ini menggabungkan komponen motivasi dengan persepsi yang menyebabkan sukses dan gagal. Menurut teori self-worth, seorang individu belajar dari persepsi masyarakat bahwa seseorang dinilai karena prestasinya.

6.      Expectancy Theories of Motivation
Teori expectancy tidak dapat diinterpretasi begitu saja dengan menyarankan bahwa pelajaran yang dijawab di kelas atau item-item yang ada dalam kertas kerja kesulitannya harus dibuat sama dan harus dijawab benar oleh separuh dari seluruh siswa. Teori ini lebih bertahan pada kriteria untuk sukses seperti dalam penilaian.

7.      Teori Humanistik untuk Motivasi
a.       Interpretasi Humanistik terhadap Motivasi
Menekankan adanya kebebasan, pilihan, menentukan dirinya sendiri dan berjuang untuk pertumbuhan pribadi.
b.      Implikasi Teori Humanistik terhadap Pengajaran
Seorang siswa yang sukses dalam menguasai pengetahuan tertentu atau dapat menciptakan objek yang indah mungkin akan bertambah motivasinya dan bahkan berusaha mencapai tujuan yang lebih tinggi.

8.      Motivasi dan Kepribadian
Kata motivasi digunakan untuk menggambarkan suatu dorongan, kebutuhan atau keinginan untuk melakukan sesuatu yang khusus atau umum. Salah satu kegunaan konsep motivasi adalah menggambarkan kecenderungan umum seseorang dalam usahanya mencapai tujuan tertentu. Motivasi sering dilihat sebagai sifat-sifat kepribadian seseorang yang relatif stabil.

9.      Motivasi Berprestasi
Siswa yang motivasinya untuk berprestasi tinggi cenderung sukses dalam melakukan tugas-tugas di sekolah. Sebaliknya, siswa yang tidak mengalami sukses dalam berprestasi akan cenderung kehilangan motivasi, dan mungkin akan mengalihkan minat mereka pada kegiatan apa saja.

C.    Insentif Untuk Belajar
1.      Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik
Penelitian pada dampak hadiah ekstrinsik terhadap motivasi intrinsik menganjurkan supaya berhati-hati dalam menggunakan hadiah yang berupa materi untuk tugas-tugas yang menarik secara intrinsik. Bagaimanapun juga, beberapa jenis hadiah ekstrinsik seperti pujian, bintang, dan nilai, pada umumnya dibutuhkan untuk memotivasi siswa agar melakukan sebagian besar tugas sekolah dengan hasil yang terbaik.
2.      Mempertinggi Motivasi Intrinsik
a.       Menambah selera siswa untuk ilmu pengetahuan
b.      Mempertahankan keingintahuan
c.        Cara penyampaian pelajaran yang menarik dan bervariasi
d.      Permainan dan simulasi

D.    Motivasi dan Pengajaran
1.      Sebelum belajar: Sikap dan kebutuhan
a.       Tingkat aspirasi
b.      Kebutuhan siswa untuk bertemu dengan orang lain
2.      Selama proses belajar: Suasana minat dan emosi
a.       Motivasi dan minat siswa
b.      Mempertahankan suasana emosi yang positif
c.       Menggunakan teknik-teknik kerjasama
3.      Akhir dari pengalaman belajar: Kompetensi dan reinforcement
a.       Origin dan Pawn: Program khusus untuk mempertinggi kompetensi
akhir dari pengalaman belajar: Kompetensi dan reinforcement
Wlodkowsi (1981) mempunyai dua pertanyaan untuk guru sebelum membuat rencana pelajaran dan memotivasi siswa : bagaimana kegiatan pengajaran anda akan menambah perasaan kompeten siswa? Apakah kegiatan anda akan memberkan reinforcement pada siswa?
Dalam membangkitkan pertanyaan0pertanyaan ini guru dapat ,mencoba menumbuhkan perasaan kompeten dan tanggunga jawab.

origin dan pawns: program khusus untuk mempertinggi kompetensi
Pada tahun 1976, Richard de charm menerbitkan buku berjudul enhancing motivation : change in the classroom, yang menggambarkan hasil usahanya selama 4 tahun untuk mempertinggi motivasi di beberapa sekolah dasar dan sekolah menengah.

Menurut de charm origin adalah orang-orang yang di control oleh prestasi mereka sendiri, oleh keterampilan mereka yang telah di kembangkan sesuai tukuan, oleh kemampuan mereka untuk merencanakan strategi dalam mencapai tujuan-tujuan ini dan oleh kesediaan mereka untuk mengambil tanggung jawab atas kegiatan mereka sendiri.

Pawns adalah orang-orang yang tergantung pada orang-orang yang ada di sekitarnya dan dengan demikian tidak berdaya kalau dihadapkan pada kekuatan dari luar.

Latihan bagi siswa untuk menjadi origin :
Tujuan dan pendekatan : untuk mengajar siswa agar menjadi origin, satu susunan kata-kata yang menggambarkan tingkah laku origin dikembangkan bersama-sama dengan alat (menggunakan huruf p) untuk menarik perhatian siswa.

Definsi origin : origin adalah seseorang yang …. mengambil tanggung jawab pribadi mempersiapkan pekerjaannya dengan hati-hati.
merencanakan hidupnya untuk membantu mencapai tujuannya.
mempraktikan keterampilannya
tetap dalam pekerjaannya mempunyai kesabaran, dia tahu bahwa beberapa tujuan memerlukan untuk mencapainya
melakukan, supaya dia tahu dia harus melakukan sesuatu agar dapat mencapai tujuannya
mengecek kemajuannya, contoh menggunakan umpan balik
bergerak menuju keterampilannya lebih baik, menaruh perhatian yang lebih khusus.

kegiatan: sesudah siswa-siswa dikenalkan pad aide-ide ini, mereka ditanya apakah mereka dapat menyusun tujuan-tujuan dan membuat daftar cek untuk melihat kegiatan apa saja dalam menghabiskan waktu mereka untuk tujuan-tujuan mereka.

Diadaptasi dari Richard de charms. Enhancing motivation. Change in the classroom. 1976

reinforcement untuk belajar Tidak semua pelajaran berhasil dengan sukses akan mempertinggi perasaan kompetensi. Siswa-siswa mungkin “merasa cukup kompeten” dan tidak mempunyai minat melanjutkan pelajaran-pelajarannya. Dalam kasus ini guru mungkin dapat memberikan reinforcement ekstrinsik atas tuhas-tuhas yang telah dilakukan dengan sukses.

E.     PEDOMAN MENERAPKAN TEORI-TEORI MOTIVASI
1.      yakinkan bahwa siswamempunyai kesempatan untuk memenuhi kebutuhan mereka menjadi anggota salah satu kelompok dan mempunyai rasa memiliki secara memuaskan.
2.      ciptakan kelas menjadi satu tempat yang menyenagkan dan aman.
3.      Kenalilah bahwa siswa-siswa yang dating ke sekolah adalah siswa-siswa dengan kebutuhan dasar yang berbeda karena pengalaman-pengalaman yang lalu.
4.      bantulah siswa mengambil tanggung ajawab yang tepat atas sukses dan kegagalan mereka. Mendorong siswa untuk melihat hubungan antara usaha-usaha mereka sendiri dan prestasi-prestasinya. 

F.      MENDORONG MOTIVASI SELAMA DAN SESUDAH BELAJAR
Pertanyaan: apa yang dapat saya lekukan agar sikap siswa positif terhadap kegiatan?
Teori : pavlow dan klasikal conditioning
Strategi : pada umumnya buatlah kondisi yang mengelilingi kegiatan itu positif dan konfrontasikan langsung terhadap sikap yang negative.
Ide khusus : teka-teki dan permainan yang menggambarkan konsep yang sedang kita ajarkan, diskusi konsep –konsep siswa, mengatur meja tidak seperti biasanya.


G.    HARAPAN-HARAPAN GURU
Brophy dan Good (1980) menunjukkan bahwa harapan-harapan guru mungkin akan mempengaruhi siswa dengan cara-cara sebagai berimut:
Guru mulai dengan mengondisi harapan-harapannya, bagaimana dengan siswa yang berbeda akan melakukan tugas dengan baik di kelas.
Guru kemudian melakukan siswa yang berbeda berdasarkan harapan mereka
Jika guru mengharapkan siswa melakukan tugas dengan baik, siswa mungkin di beri lebih banyak dorongan dan lebih banyak waktu ketika menjawab pertanyaan guru.
sumber harapan guru
jika kita berikan sumber informasi dan sumber informasi lain, guru akan memperoleh harapan tentang kemungkinan-kemungkinan siswa bertingkah laku dan berprestasi baik dikeas. Harapan ini mungkin tepat sebagai ramalan. Masalah dating ketika guru menggunakan informasi untuk memperoleh harapan yang tidak tepat atau ketika ramalan tepat di ikuti oleh keputusan untuk menggunakan metode pengajaran yang tidak tepat.

tingkah laku guru dan reaksi siswa
menurut Rosenthal (1993), guru cendrung untuk mendorong respon dari siswa jika mereka mempunyai harapan tinggi pada siswa. Ini berarti guru memberikan kepada siswa lebih banyak waktu untuk menjawab , memberikan petunjuk dan dorongan dan pada umumnya menyampaikan kepercayaan mereka bahwa siswa dapat menjawab pertanyannya.

H.    KECEMASAN DI DALAM KELAS
Siswa yang khawatir karena mereka tidak dapat menyelesaikan tugasnya secara memuaskan sering mengakhiri dengan perasaan cemas atau “ pengalaman yang membuat gelisah, merupakan tanda bahwa ada ketegangan”. Perasaan ini mungkin lebih, mungkin juga kurang intensitasnya, tetapi kelihatannya mempunyai dampak yang signifikan pada tingkah lakunya.
1.      perbedaan individu dalam masalah kecemasan
baru-baru ini Sigmund tobias (1999) menjelaskan bagaimana kecemasan mempengaruhi siswa yang sedang belajar dan mempengaruhi siswa yang sedang mengerjakan test untuk mencapai prestasi.
2.      mengatasi kecemasan seorang guru seharusnya membantu siswa yang mempunyai kecemasan untuk melihat persoalan lebih realistis. Kelihatannya siswa –siswa ini sering mengalami kesulitan dalam membuat pilihan yang bijaksana.

Contoh Cara mengatasi kecemasan :
a.       gunakan kompetesi secara hati-hati.
b.      hindari situasi di saat siswa yang mempunya kecemasan tinggi di tempatkan di muka, misalnya duduk dibangku paling muka.
c.       semua perintah harus jelas.
d.      hindari menekankan waktu yang tidak penting
e.       pindahkan beberapa tekanan dari tes tes standar yang diperlukan ke tes sehari-hari.

0 komentar:

Posting Komentar